Monday, November 8, 2010

tunggu saja di sana

awalnya aku hanya mecoba berjalan. berjalan menuju suatu titik cerah. menuju tempat dimana kamu berdiri. aku yakin aku telah berjalan. sudah kuperhitungkan pula
berapa banyak langkah yg harus kuayunkan untuk dapat sampai ke tempatmu. sekali lagi aku yakin, aku sudah mulai berjalan semenjak lama, tapi kenapa pemandangan di sekeliling tetap itu-itu saja. apakah aku justru hanya diam di tempat. kutengok sejenak ke belakang. ah aku belum melangkah terlalu jauh ternyata, ambang aman hatiku pun masih nampak. lalu saat aku menatap lurus ke depan, agak remang memang, tapi aku yakin, kamu masih berdiri di tempatmu berpijak tadi. tentang apa tujuanmu disana, tentang mau atau tidakkah kamu menunggu aku sampai, aku tidak begitu yakin. ya, aku memang tidak yakin. tapi yang aku tahu, aku harus sanggup sampai di tempatmu. ada sesuatu yang tidak mungkin terselesaikan, atau minimal tersampaikan, tanpa aku bisa mendekat, tanpa aku berbisik. sesuatu itu kian mendesak, dan memaksaku untuk mengubah lenggang langkahku menjadi lebih cepat, lebih cepat, hingga aku sadar bahwa aku ternyata sudah berlari. rasanya cepat sekali, semua semangat dan tekad di dalam sanubariku seperti menghipnotis otakku, menguatkan ototku, membuatku tetap dan terus dan semakin cepat berlari. rasanya tak sabar untuk segera saja kuhabiskan seluruh jarak yang masih tersisa antara aku dan gerbang tempatmu berdiri. detik detik berlalu. oh, sepertinya ini bukan hanya tentang detik. jam kah? hari kah? atau mungkin lebih dari itu. berapa sebenarnya waktu yang telah aku habiskan. mengapa aku tak kunjung bisa melihat jelas tubuh dan wajahmu. memang semakin dekat jarak antara aku dan gerbangmu. tapi buat apa dekat, jika aku tak kunjung bisa berdiri di hadapmu. selama masih ada jarak yang belum terlampaui, semua kedekatan itu sia-sia saja. apa aku hanya bermimpi telah berlari? lalu mengapa rasanya lelah sekali. sungguh lelah sekali. apakah jarak yang kuanggap dekat ini hanya fatamorgana belakang. sesungguhnya hanya jalan yang tak ada ujungnya. sial! kapan aku bisa benar-benar sampai di gerbang mu? dan adakah dirimu berkenan menunggu aku yang belum juga sampai. bagaimana jika tidak? bagaimana jika kau hanya ingin melihat aku berlari, dan kemudian berpaling masuk ke gerbang lain yang lebih jauh, lebih sulit untuk ku gapai. bagaimana? bagaimana dengan diriku? sekelebat pikiran dan spekulasi itu membuatku menghela nafas lalu berhenti seketika. ya aku berhenti seketika. tanpa tenaga. dengan tujuan yang memudar. aku bersimpuh. tidak, aku tidak menangis. aku hanya kesal dan kelelahan. tapi saat aku kembali menatap tegas ke depan, ke gerbang tempat dimana kuharap kamu rela menanti, dan kulihat masih ada sesosok orang yg berdiri tegar -aku memang tidak yakin itu kamu- kekuatanku seperti muncul kembali. dan aku harap kamu benar-benar mau menunggu. sediakan waktumu sebentar lagi untuk menunggu aku sampai. karena walaupun kini langkahku tertatih, namun keyakinanku untuk bisa memeberikan sentuhan akhir yang baik pada perjalananku kali ini akan sanggup memotivasi diriku untuk sampai. jadi tolong jangan beranjak barang satu jengkalpun dari tempatmu berdiri, karena sebentar lagi -hanya butuh waktu sekedipan matamu- aku akan mampu sampai di tempat tujuanku, kamu...

Tuesday, September 14, 2010

aku tunjukin ke kamu

kamu bilang aku harus sabar kalau mau tahan sama kamu.oke aku kasih kesabaranku. serius, aku tahu kok km model orang kayak gimana.tp km gatau kan aku kyk gmn, km blm pernah liat kegigihanku kan.kalau aku perlu jadi orang ambisius buat buktiin ke kamu, aku bisa kok.aku bakal tunjukin kesabaranku, aku ga bakal mundur sebelum km bener-bener ngerti gimana caranya memperlakukan orang dengan hati.kita liat aja siapa yg akan bosen duluan, dan siapa yg akan mundur duluan. aku sih berharapnya ga ada yang mundur. tapi kalau km emg ngerasa kalah nantinya, dan ga kuat lagi, ya monggo mundur. aku udah siap. inysaallah, aku punya kesabaran yg cukup buat berhadapan sm org smcm km. kamu mau aku ngalah? fine. gapapa, aku bisa ngalah. walaupun aku tau kamu ga bakal pernah siap, seenggaknya dalam waktu dekat ini. aku bisa profesional.km mau ga ada yg tau? oke aku bikin ga ada yg tau. aku udah biasa ko dikorbanin demi egoisme orang lain.apalagi buat kamu aku bisa kok.insyaallah aku bisa.aku ikutin permainanmu.sampai kamu bener-bener sadar aku bisa berkorban demi kamu, karena aku sayang kamu.

aku nulis ini tanpa emosi kok. bukan karena ngambek atau apapun. menggebu-gebu mungkin iya. tapi bukan karena marah. cuma karena aku butuh sesuatu untuk cerita. aku sadar aku yang mulai semua ini duluan, aku yg bikin keadaan jadi gini duluan, makanya aku tau diri untuk ngasih conto duluan tentang apa yg aku bilang pengorbanan.

Sunday, September 12, 2010

17th

tujuh belas
i really feel blessed because of my 17th.

"kalau bukan karena Allah yang ngasih kesabaran yang sangat panjang, dan mungkin jauh lebih panjang dari temen-temen sebayaku. kalau bukan karena Allah yang bermurah hati ngasih aku ketegaran yang jauh lebih besar daripada orang lain. mungkin aku ga bakal merayakan ulang tahunku sampai pda angka tujuh belas"

kebanyakan orang berharap ada kado spesial dari kedua orang tua tentunya. apalagi yg cewek. 17 kan tanda awal kedewasaan. wajarlah kalau kita berharap dapet kado. cuma mungkin setiap orang mengharap sesuatu dalam bentuk yang berbeda-beda. yang sama paling KTP, SIM, atau buat orang yang senasib kayak aku mungkin mengharap ijin naek kendaraan dan mbawa kendaraan ke jalan besar. tapi untuk yang lebih spesifik, kalau yang lain berharap sesuatu itu adalah benda nyata, kalau aku mengharapkan sesuatu yg berbeda. abstrak, tapi buat aku ini berpengaruh besar. sesuatu yang udah sangat lama aku harapkan. tapi ga pernah bisa buat aku bilang ke mereka "RIRIS pengen ini!". ga tega rasanya...

aku masih penasaran di umur berapa nantinya aku bisa bilang. bisa menyelamatkan apa aja yg mungkin aku selamatkan. bisa jadi lebih dewasa dalam bertindak, bukan di depan orang banyak tapi di depan beliau berdua. bisa menentukan mana yang bisa aku selesaikan sendiri mana yang harus aku bagi dengan orang lain. bisa melindungi dua wanita yg plg dekat (seharusnya) dengan aku. walaupun untuk saat ini mereka terasa sangat jauh dari aku. aku benar-benar merasa ga ada lagi yang harus aku perjuangkan, karena ga ada lagi yang memperjuangkan aku. aku berharap itu cuma untuk saat ini. tragisnya, itu terjadi justru di umur 17 tahun ku. saat dimana aku seharusnya sudah lebih dewasa. bukan lagi waktu mempelajari, tapi wakti mengatasi.

"well, i never think that i had a suck big problems like this. for me it's just like an ordinary thing. habit maybe. i feel it's just like a dejavu. yang terus-terusan terulang, dan setiap hari sepertinya bakalan ada. jadi untuk apa aku berharap ga akan terjadi apa-apa hari ini."

17 tahun.
apa yg istimewa, aku merasa lebaran jauh lebih istimewa. karena nyatanya ulang tahun malah nambah masalah baru. aku bener-bener ga tau. akunya yang emal sial apa aku yang mbawa sial.hmpfh...

"kalau ada satu harapan. kalau aku dikasih kesempatan, untuk sekedar berharap aja. bahkan kalau kesempatan itu cuma buat hari ini aku cuma berharap i can taste how the normal life is..."

Sunday, August 29, 2010

adakah yang kau simpan untukku

kamu yang aku rasa hadir untukku
adakah sebenarnya kamu untukku
aku bukannya ingin memilikimu
aku hanya ingin mengetahui hatimu
apakah sama yang kaurasakan
dengan apa yang kuharapkan
mungkin terlalu dini dalam menyimpulkan
mungkin terlalu dini untukku menginginkan
aku masih bimbang dan bingung dengan keadaan
masih merasa bersalah terhadap perasaan ini
ada yang terluka jika aku dekat denganmu
namun hatiku juga terluka untuk bersabar
dasarnya aku sudah muak untuk memahami
aku ingin memanjakan hatiku sendiri
sekali ini saja berikan aku kesempatan
untuk menyayangi apa yang ingin aku sayangi
akupun mencoba untuk tau diri
kemungkinnya bukan aku yang ingin kau sayangi
aku bukannya mengemis cinta
aku tetap percaya cinta itu bertuan
dan akan datang pada yang sepatutnya memilikinya
aku hanya berharap atas sebagian kecil dari hatimu
adakah yang kau simpan untukku?

Friday, August 6, 2010

Apakah hitam dan putih itu warna ?

Melukis hening di hati
bertinta hitam dan putih
rasany resah, lelah
menentukan pilihan warna
bukan sekedar memilih warna
tapi tentang perasaan tersirat
tentang harapanku padamu
tentang visi juga mimpi tertuju
hanya kekalutan terlihat
cuma hitam dan putih
ringkas pun dasar
tanpa penjelasan makna
keduany dekat tp jauh
bersanding namun bertolak
entah suram atau cerah
tak bertitik tengah
ya, engkau yg tega
melukis hening di hatiku
tolong kembali berilah warna lain
jangan hanya hitam dan putih
gelap dan terang tak ada yg jelas
sama sekali tak ada
petunjuk yg tegas
tentang apa yg akan
tersingkap dr hati pelukismu
apa yg kau harap
membuat aq maju menerka
tak lama mundur bimbang
ayolah beri warna lain
agar lebih nyata dan tampak
jangan biarkan hatiku
buta atau malah silau
karena hitam dan putihmu
melukiskan hening di hatiku

Friday, July 23, 2010

jika boleh aku berterima kasih

terimakasih,untuk segala kesempatan yg kau berikan padaku untuk selalu memilikimu seutuhnya. atas kesediaanmu untuk singgah di hati dan hidupku. atas kesungguhanmu membuat ku merasa spesial. untuk ketulusanmu dalam melindungiku. km bukan skdar indah untukku, km adalah istimewa. anugrah hebat dalam prjalananku. terimakasih, atas smw harimu yg kau ijinkan untk aq ikut menjalaninya. segala perasaan yg kau ijinkan untuk aq ikut mrsakannya. untk hati yg kau ijinkan untk aq menjadi bgiany. dan dsini, di hatiku, di hidupku. slalu ada drimu yg membayang sbg penguat jiwa dan ragaku. trmksh atas kesetian dn rasa syang yg kau ijinkan untuk aq membanggakannya. untk aq mengaguminya. untk aq mencintainya. dan trmksi atas kerelaanmu untk mncb melepaskan aq demi kbaikn q dn km tentunya. qt ttp brjuang bersama. melawan perasaan msg2 serta ego diri. kau baik, kau ijinkan aq melihat dirimu yg luar biasa, yg tiada org lain bisa melihatnya. terimakasih. km baik, dan itu bukan sekedar alasan untukku mempertahankanmu. tp it adalah kenyataan yg membuat q bertahan hidup. bahkan keraguanmu mampu meyakinkan aq. bahwa km memang baik apa adanya. tiada pnyesalan kuharap. trimakasih telah mengikhlaskanku untk brhenti brsamamu.

Thursday, July 22, 2010

biarkan aku bertitah sendiri

rasanya,
telingaku mulai tertutup
mataku mulai terpejam
hatiku mulai membeku
tak ada lagi hasrat untuk perduli
enggan untuk berbagi hari
ini hidupku sendiri
jadi aku akan memilih sendiri
di tengah dunia yang juga buta
untuk apa aku belajar melihat
di tengah dunia yang tuli
untuk apa aku belajar mendengar
di tengah dunia yang egois
untuk apa aku belajar memahami
cukupkan saja semua omong kosong
hanya membuatku merasa bodoh
membuatku merasa bersalah
karena hal yang tak pernah ada
serasa berkubang dalam kesalahan
ternyata hanya fatamorgana belaka
demi Tuhan tolong lapangkan pikiran
relakan aku untuk berdiri pada kakiku
aku lelah untuk terus tersesat
pada diri yang bukan aku
bayangan abstrak keinginan anda
sekali ini tolonglah
biarkan keinginanku melambung terbang
bersama asaku yang mencoba bebas
ini aku, ini hatiku
yang tahu aku, juga hidupku
serta mimpiku, dan cita-citaku
jauhkan doktrinmu, dari nuraniku
agar aku tiada tersesat bingung
di labirin buntu titah kalian
tolonglah demi hidupku, kali ini
sekali ini, untuk selamanya

Friday, July 9, 2010

tolong biarkan saya sendiri

tenangkanlah aku yang resah
dalam lembab sejuk pangkuan tanah
redamkan perlahan semua bara di hati
berharap semua perih perlahan menghilang
sebelum sempat ku mengerjap
lalu apa lagi yang dipaksakan dalam penat
jika tak jua mampu meraih langit luas
memang terlalu tinggi untuk menjangkaunya
mengapa tidak mencoba membumi perlahan
sebelum berdebum menimpa rumput kering
hanya akan lebih melukai dan semakin menusuk
mengoyak hamparan mimpi yang terlanjur indah
telah terbayang birunya tersentuh tangan harap
namun tiba-tiba menghilang, musnah
begitu saja, sebelum sempat diri merelakan
sesaat kupejamkan mata dalam remang dunia
coba elakkan semua galau yang menghimpit
lapangkan dada dari ganjalan benci
ikhlaskan apa saja bentuk perasaan
keringkan isak tangis kekecewaan
tak cukup sekejap memang untuk terbiasa
tapi saat ku tlah mampu melampaui pesakitan
hawa damai mulai menyergap menentramkan
buka mata hati mata batin dan mata kepala
jernihkan pikiran keruh usut perasaan kusut
yakinkan pribadi sendiri yang ragu
demi menopang diri tegak melawan angkara
lepaskan keresahan yang itu-itu saja
tatap akhir bahagia di setiap pupusnya impian
rebahkan galau tetaplah berdiri
percayakan bahwa semua kebaikan
pun akan berujung baik pada akhirnya

Thursday, July 8, 2010

untuk anda yang enggan disalahkan

seandainya sekali saja aku bisa.berkata bahwa akulah yang benar.tanpa bingung dengan perasaan yang lain.sama seperti mereka sekenaknya.bilang bahwa aku yang salah.bisakah kalian mencoba sebentar.merenungkan rasanya jadi orang, yang kalian salahkan kebenarannya.hanya karena kalian merasa anda pantas menjadi yang benar.aku tidak bilang anda egois.hanya sedikit geli dengan penilaian sebjektif kalian, terhaddap diri sendiri pula.kalian harus sadar, tidak selamanya kebenaran itu nyaman bagi anda.tidak, anda tidak bisa selalu mengelak bahwa anda salah.apalagi dengan jual mahal untuk meminta maaf.merasa harga diri anda terinjak-injak?merasa gengsi anda turun derajat?jelas sekali anda gila hormat.lihatlah sekali-sekali dari sisi orang yang anda salahkan.pernahkah anda berfikir bahwa aku berusaha sekuat hati untuk menahan emosi, berharap anda yang tau diri.bersyukurlah orang-orang yang mau menerima kesalahannya, setidaknya mereka merasakan jadi manusia seutuhnya.karena tak ada manusia yang sempurna bukan?seberapapun itu adalah niat baik, tak bisa anda paksakan untuk bisa diterima orang lain.karena kesalahan itu maklum bagi manusia.coba anda bayangkan, mungkin sedikit pengakuan anda bahwa anda salah, sangat berarti bagi yang selalu disalahkan.kami diam bukan karena takut.kami bersabar bukan karena mau.kami hanya mencoba menunggu waktu untuk membalik meja kebenaran anda.tinggal anda tunggu waktunya.

i need a brother who wouldn't be move

ayolah demi apapun.aku mau punya kakak cowok.yg bisa aku ajak pergi dari rumah waktu aku lagi suntuk.aku ga bener-bener kuat untuk berdiri sendiri.aku bukan orang dengan kelainan perasaan yang ga bisa marah.aku berhak marah.aku berhak marah bukan? aku butuh tempat yang slalu ada buat aku jadiin pelampiasan.gausah muna.semua orang punya pelampiasan sadar atau tidak.dan sekarang aku butuh dia.yang bisa saat ini juga aku ketuk pintu kamarnya.aku jajah bantal dan gulingnya.aku ajak dia keluar, sekedar cari tempat ngopi yg tenang.aku ceritain semua yang bikin aku kesel, dan dia cuma diam ndengerin dgn seksama.dan langsung pulang.huft...nikmat kayaknya kalo gitu.aku mau banget.aku berharap banget.tapi dimana coba nemu mas yg kayak gitu...

Wednesday, July 7, 2010

07.07.2010

duduk bersimpuh bersisihan
di beranda menikmati malam
apa yang di harapkan
dalam gelapnya langit
hanya kelegaan sesaat
ketika tangis tak berisak
tanpa ketahuan mengalir
dari kedua pelupuk mata
tapi disinilah kita sayang
berjarak diantaranya
menciptakan sedikit kekakuan
dengan kejujuran tanpa maksud
hendak menyakiti hati yg lain
terbuka satu persatu tabir
penutup galau selama ini
kamu dan aku hanya berdua
sejenak terdiam saling tatap
mencari penguat dalam mata
satu sama lain sama berharap
keberadaan rasa mendalam
masih tetap ada dan terlihat
di bening selaput jernih itu
apa lagi yang kita tuju
bukankah kejujuran lebih nikmat
daripada kesetiaan semata
kita sama-sama tahu
kita sama-sama mencoba
kita sama-sama berharap
tapi apakah arti kebersamaan
jika hanya fatamorgana rasa
semu tak terjamah sanubari
mengapa tak kita sepakati
untuk jalani ini sebagaimana
kita sanggup untuk melalui
tanpa melampaui kesabaran
bukan berarti kita di ambang
karena batas tak lagi ada
seharusnya
jika kasih ini tulus adanya
kamu dan aku berdua
disini hanya berusaha
untuk saling memahami
batin satu sama lain
kita kuat bersama sayang
kita memang harus bersama
hanya ikatan yang membedakan
ikhlaskanlah yang kita beri
agar kita rasakan kembali
dan tiada yang hilang
baik makna atau raga
tak ada yang berpaling
hanya mundur perlahan
karena jarak bukanlah batas
hanya ruang bernafas bebas
untuk setiap hubungan yang slalu membara

Friday, July 2, 2010

di sini, suatu sore nanti aku akan menghabiskan waktu sebagai seorang pelajar...

perjalanan ini, sebenarnya adalah paksaan. tapi aku sangat bersyukur telah menjadi 'Yes Girl' terhadap tawaran ayah ibuku ini. ya, saat itu aku berfikir bahawa aku hanya akan kehiangan waktu berlibur yg tinggal sedikit. but now i really had a different opinion. aku cuma duduk di dalam mobil, it's just a sightseeing in a city that i wanna be its part. yeah. aku merasa teryakini sekali lagi bahwa aku harus mencoba lbi keras buat jadi mahasiswi di universitas ini, di kota ini. Jojga, give me one year, and i'll try hard to comeback here. Ya Tuhan aku yakin aku bisa menjadi bagian dari kota ini, maka beri aku kesempatan dan aku tidak akan menyia-nyiakannya.please God...

Thursday, June 24, 2010

Untuk Beliau Berdua

maaf untuk hasil yang kalian terima beberapa hari yang lalu. tapi sumpah demi apapun, aku sendiri ga menyesal dengan hasil tersebut, hanya sedikit kecewa karena aku sudah berusaha mati-matian demi kalian, dan nyatanya usaha ku ga lagi kalian pandang, hanya karena tulisan hitam di selembar kertas. seandainya kalian mau sedikit mengingat momen sekitar 3 minggu terakhir ini. ingatkah kalian kondisi seperti apa yang kalian suguhkan untukku? tidakkah kalian justru merasa bersalah atas dampak yang ada. bukankah aku yang seharusnya marah. aku seharusnya bisa lebih berprestasi, jauh lebih baik dari ini, seandainya ada keinginan dari kalian untuk menahan nafsu amarah satu sama lainnya. kenapa kalian mengharapkan anak yang tegar, padahal kalian sendiri menye-menye di hadapanku. aku bukan mesin pemroses data yang bisa dengan mudahnya menyimpan data yang aku pengen buat disimpen, atau dengan lebih mudah lagi menghapus file yang merugikanku dan cuma bikin kerja otakku tambah lemot, tambah berat. harusnya aku yang marah, karena dengan enaknya kalian menumpahkan kekesalan satu sama lain di hadapanku. apa kalian pikir aku ini tembok, -yang kalau ada orang ngomong di depannya, atau bahkan teriak-teriak kasar, mungkin juga nangis miris- yang ga akan sakit hati kalau ada omongan ga enak masuk ke telinganya. aku manusia, aku cuma remaja yang punya masalah pribadi juga. yang labil dan punya gengsi, yang harusnya cuek tanpa peduli sama keadaan rumah. kalian terlalu banyak menuntut. DUA-DUANYA SAMA AJA. maaf sekali lagi, aku mengecewakan. tapi aku mohon, jangan merasa diri kalian bener sendiri, paling baik sedunia, paling bijak dulu sampai sekarang. lihat aku disini, aku jg pgen nuntut bnyk, toh itu kwjbn klian bwt ngabulin. tp apa yang ada. aku disalahkan segitu bodohnya. tolong, kalian ga bisa berharap punya anak yang sempurna, karena kalian pun bukan orang tua yang sempurna. apalagi dengan keadaan sekarang yang ga cm skdr ga sempurna, tp juga bikin sakit perasaan, bikin otak miris mikirnya. tolong lihat diri kalian sebelum menuntut saya seenaknya. SEMENA-MENA...

Friday, June 18, 2010

semua mungkin rencana tuhan

mungkin Tuhan punya rencana. mungkin kalian sengaja dikasih dunia baru yg lebih menyenangkan. mungkin kalian dibuat ngelupain aku. mungkin kalian ditakdirkan ninggalin aku pelan-pelan lebih dulu. mungkin kalian ga sadar bahwa kalian udah makin dan makin jauh dari aku. kalian jadi ga peduli sama perasaanku. kalian saat ini jadi sangat menikmati hari-hari dengan teman-teman baru kalian. mungkin kalian bahkan udah ga inget bahwa ada aku, temen kalian, yang slalu nunggu kabar dr kalian, yg kangen ketemu kalian. yg dgn senang hati ndengerin keluh kesah kalian, masalah kalian, dan kapanpun kalian butuh crita aq anggep itu wktu yg tepat, kapanpun. yg slalu sakit ati kalo kalian disakiti. yg pgen ikut nangis klo kalian lg sedih. yg susah bwt blg TIDAK sama kalian. well, aq ga maksud bwt ngungkit2 apa yg udah aq lakuin selama ini. aq cuma sakit hati -walau mungkin bwt kalian perasaanku ga ada harganya- semudah itu kalian mengabaikan aku. mungkin skrg jg waktu ku bwt blg kalo AKU GASUKA DIGINIIN. dicari kalo butuh dibuang kalo uda dapet yg baru. ya...mungkin bener ini memang takdir. kalian memang ditakdirkan buat ga lagi butuh aku, karena mungkin aku ditakdirkan untuk pergi. supaya kalian ga sulit melepaskan, dan ga perlu bersedih kalo aku pergi. mungkin kalian baru sadar lagi, kalau aku udah pergi...

Tuesday, June 15, 2010

kalo aku punya doraemon

kalo aku punya temen dorameong...

aku janji ga bakal serakah kaya nobita. aku janji ga bakal bergantung sama doraemon kayak nobita. aku cuma bakal minta 3 benda ini:

1. AKU MINTA ALAT YANG BISA BIKIN AKU BISA BACA PIKIRAN DAN PERASAAN ORANG
aku cuma pengen tahu siapa orang yang bener sayang sama aku, mana yang pura-pura, mana yang setengah-setengah. mana yang bener-bener temen aku, mana yang cuma basa-basi. emang si kayaknya ini bakal ngelanggar hak privacy seseorang. tapi gimana lagi dora *loh ko ganti kartun. akuu ga minta peta kok* , aku cape salah terka terus. aku udah terlanjur sayang sama temen-temenku, eh ternyata mereka cuma basa-basi doang. aku udah terlanjur seneng punya bestfriend eh ternyata mereka ga ngerasain hal yang sama. kan aku jadi sakit atiii...

2. AKU MINTA PINTU KEMANA SAJA
alesan utamanya, biar aku ga telat lagi kalo berangkat sekolah.hhe...selain itu biar aku bisa tetep jalan-jalan waktu liburan besok, walaupun aku ga punya duit.hho...

3. AKU MINTA KANTONG AJAIB PERSIS PUNYA DORAEMON
jadi aku ga tergantung sama kmu dora. aku juga ga minta banyak-banyak sama kamu. kan aku udah bisa ambil sendiri di kantong ku.hhe.jadi km bisa balik langsung ke jamanmu. hhe...


kalo kalian mau minta apa??
seandainya aku punya alat yang bbisa bikin aku tahu, mana yg bneran sayang mana yg enggak. mana yg bneran temen mana yang enggak.

Friday, June 11, 2010

kisah semu

kalo lg kangen sama kebersamaan, pasti lgsg inget sm lagu2an yg gw bikin brg tmen2 SMP dulu. awalnya si cm bwt tugas, cm bwt gw pribadi, ini jd semacem reminder bwt gw spy ga lupa sm mereka.

THIS IS IT

kita teman tapi berjauhan
kita sobat tapi berantakkan
kita saudara tapi saling bertengkar
mengapa aku merasa jauh
saat berada di sisi kalian
merasa sepi sendiri
dalam canda tawa hadirmu
bukankah kita sahabat
keluarga dalam satu
lingkaran kasih dan sayang
dari suatu ikatan rasa

dulu kita saling berbagi
tapi kau rasa itu biasa
bukan satu hal yang intim
bukan satu hal yang penting
kemana kita yang dulu
rumah tempat kita berkumpul
dalam hati dan jiwa yang satu

hilangkah, hancurkah kisah semu yang ada
hanya Tuhan yang tahu
kemana, kita akan melangkah
kembali menuju rumah kita
atau pergi ke istana masing-masing



dulu waktu bikin lagu ini the creators nangis bareng-bareng. karena ngerasa kepisah-pisah. ngerasa temen yang lain uda nggak peduli sama persahabatan kita. tapi sekarang kyaknya gw harus puas bwt merenungkan lagu ini sendiri. karena nggak bisa dipungkiri, semua uda punya hidupnya masing-masing.

Thursday, June 10, 2010

Dilema Penguasa Langit

Aku layaknya seorang penikmat alam sejati

Berjalan jauh untuk menemukan matahariku bersinar

Menikmati kehangatan cahayanya dari sela pucuk cemara

Sejauh ini aku berjuang untuk terjaga

Hanya untuk melihatnya lagi

Mentari yang kuyakini akan setia di langit untukku

Bersinar demi mencerahkan hari-hariku

Menghabiskan heliumnya yang walau banyak tetap terbatas

Agar aku slalu dapat merasakan kehadiranya

Aku menyukainya sepenuh hati

Sungguh mencintai sebagaimana ia selalu hadir di tiap tetes embun pagi

Mengagumi bagaimana ia membuatku terjaga

Oleh kecupan hangat yang tersampaikan dengan sinarnya

Di saat siang hari menjelang

Orang lain mulai menghujat sang terik

Dan berpindah memuja sepenuh hati kepada awan

Atas perlindungannya dari si panas mentari

Akupun turut mensyukuri kehadiran awan

Gumpalan yang mampu menyejukkan

Saat ku gerah oleh pantulan ultraviolet menyengat

Menyebalkan, membuatku ingin berteduh

Membuatku ingin berteduh dalam dekapan awan

Merasakan kelembutan teksturnya

Mencicipi halus bentuknya

Merengkuh dan memiliki keberadaannya

Terkadang saja untuk sesaat

Aku mendambakan memeluk sang awan

Sebab aku tau sebesar apapun aku menggilai matahari

Ada hal yang tak mungkin aku lakukan bersamanya

Seperti aku tak mungkin menyentuhnya

Rasanya nikmat jika aku bisa menggandeng awan turun

Aku membayangkan sensasi kesejukan

Setiap aku di dekat awan

Ia memang indah, eksotis, ajaib, memukau

Dia sempat mencuri hatiku diam-diam

Diam-diam, karena sepertinya dia tak sadar

Bahwa ada kagum dan sayang di hatiku untuknya

Aku ingin sekali memilikinya

Seandainya saja aku bisa menarik hatinya

Sempat sejenak aku berfikir dengan hati

Cemburukah matahari jika aku memuji awan

Aku merasa bersalah dan berdosa telah menghianatinya

Bahwa awan dan mentari ada di dimensi yang sama

Mereka saling melihat

Dan sepertinya mereka saling mengawasi

Tega jadinya bila aku bisa menyukai keduanya bersamaan

Tidak terlalu lama aku menyesali

Semua bimbang musnah saat aku merasakan dengan pikiran

Menyadari mentari tak perlu cemburu terhadap awan

Toh perhatianku ini hanya sesaat

Karena awan pun bukannya kekal

Tak ada kemungkinan bagiku untuk memilikinya

Sebelum puas aku menyentuh, ia akan lenyap

Menjelma menjadi debu dan rintik hujan

Berganti dengan awan yang lainnya

Menyingkir dari pandanganku

Lagipula bukankah pancaran matahari masih sampai di hatiku

Membuat hanya mataku yang memandang awan

Menyaksikannya perlahan bergulir dan menghilang

Tapi hatiku tetap hanya bagi matahari

Sehingga hanya mentari yang kukagumi

Menggunakan matabatinku

Membuat ku kembali meresapi

Memang hanya aku yang mengetahui

Betapa kesetiaan sang surya itu tetap

Hanya posisinya yang berubah perlahan

Tapi hangatnya masih sama

Sungguh aku hanya manusia berperasaan

Yang tetap berpikir dengan logika

Bahwasannya seberapapun pengorbanan yang mentari berikan

Dia tetap bisa kehabisan bahan bakar

Membuat bumi menjelma gulita

Saat itu aku membayangkan sesosok lain

Penghuni langit yang lain

Dia tidak menerangi kehidupanku

Tidak juga menyejukkan hatiku

Ia hanya berdiam di sana

Menemaniku menghitung waktu

Tadi malam, sebelum mentari tiba dengan harapannya

Mengingat keheningan tadi malam

Dimana hanya aku dan bulan yang saling pandang

Atau mungkin hanya aku yang memandang bulan

Karena bulan sibuk dengan bintang gemerlapnya

Tapi sungguh aku ingat

Sewaktu bintang tiada tampak

Bulan sempat tersenyum kepadaku

Mungkin baginya itu biasa

Bagiku ia menghiasi hatiku, terlebih mataku

Dengan kemilaunya yang tiada menyilaukan

Membuatku betah untuk terus menatapnya

Seperti berbincang dengan hening

Tapi syahdu adanya percakapan kami

Tak ada yang menyadarinya

Namun aku yakin kami ini sehati

Hingga kini aku mengharap

Aku akan bertemu bulan yang sama

Seperti yang semalam memikat hatiku

Walau di hati aku tahu

Sungguh aku tahu

Bahwa bulan telah memiliki bintang

Bahkan berganti dari satu bintang ke bintang yang lain

Yang memang menjadi pasangan sejatinya

Sedangkan matahari slalu setia menyapa dan menghangatkan

Tanpa menuntutku untuk membalas dengan kesetiaan setara

Hari dan malam terus bergulir

Matahari dan bintang silih berganti

Aku setiap waktunya merasa semakin terbebani

Dengan dosaku kepada matahari

Seiring bertambahnya rasa di diri

Tentang kekagumanku terhadap bulan

Aku layaknya seorang penikmat alam sejati

Berjalan jauh untuk menemukan matahariku bersinar

Melalui hari seindah ini bersama sang mentari

Lalu bergegas pulang untuk menikmati malam bergulir

Sembari mengagumi rembulan, semalaman ia memikat hati

Aku meyukai keduanya

Keduanya pangeran langit bagiku

Yang berbeda hanya masa mereka beredar

Aku ingin memiliki keduanya untukku sendiri

Kudapatkan mereka pergi tanpa satupun hadir disini

Jika aku masih tak bisa memilih

Apakah bulan yang mengagumkan

Apakah tetap pada matahari yang setia

Atau justru membiarkan mereka berlalu

Menghilang membawa perasaan di hatiku

Dn justru berbalik mengejar sang awan

Yang telah menghilang entah kemana

Aku heran

Kenapa awan tersebut lagi

Sunday, June 6, 2010

Mengenang tentang kalian

Dua minggu terakhir ini
Adalah hari-hari penentuan
Apakah saya nantinya dianggap mampu
Untuk lanjut ke kelas berikutnya
Atau tinggal di jenjang ini
Trntang cara penentuannya
Apalagi kalau bukan dengan ujian
Cara klasik menguji kemampuan pelajar
Saya dan teman-teman saya juga tentunya
Dipaksa untuk menjejalkan begitu banyak materi
Setiap malam kami berusaha mencerna
Isi dari buku pelajaran hingga larut
Dan bangun pagi buta untuk kembali belajar
Pikiran kami tersita dengan seluk beluk soal
Keringat dingin, deg-degan, was-was
Takut hafalan semalam terlupakan
Semakin difikir, terkadang semakin kabur
Yah...namanya juga pelajaran

Tapi ada hal lain yang unik
Yang selalu muncul di benak saya
Secara tiba-tiba tanpa permisi
Kadang justru disaat saya sedang konsen
Menghadapi soal yang bikin otak spaneng
Dan bikin perhatian saya teralih
Sejenak
Saya tiba-tiba teringat tentang
Eksistansi saya dan teman-teman sekelas
Eksistansi kelas kami
Yang kadang menyebalkan
Tapi tak jarang bikin kangen
Mulai perkenalan awal masuk
Wisata bareng ke luar kota
Nyanyi-nyanyi heboh di kelas
Diomelin guru dan walikelas
Rame-rame bikin onar
Ejekan-ejekan dan julukan aneh
Yang kadang bisa bikin emosi
Tapi lebih sering bikin ketawa
Gosip-gosip panas yang selalu update
Guyonan konyol yang kadang bikin ilfil
Kerjasama mengerjakan soal
Baik yang halal maupun yang dilarang
Sepakat untuk telat ngumpulin tugas
Berantem-beranteman juga tawur beneran
Baik yang sekelas maupun di luar kelas
Tuh kan, apa saya bilang
Sudah segini banyaknya tulisan saja
Belum juga mengungkap semua
Kejadian-kejadian di kelas saya
Namanya juga anak SMA
Kelas XI pula
Jamannya senang-senang
Walau terkadang keadaan tidak mendukung
Karena tuntutan mempersiapkan diri di kelas XI
Yang selalu disampaikan oleh beliau yang terhormat

Hmpfh...
Rasanya baru kemarin saya mengenal mereka
Dan berharap segera naik kelas
Karena kadang saya panas juga
Dengan ulah teman-teman saya
Yang hebohnya ga ketulungan
Tapi kenapa hari ini saya justru menghitung
Hari-hari yang tersisa untuk kami
Saya baru saja merasa lebih dekat
Merasa bahwa mereka semua punya sisi menyenangkan
Selalu begini pada setiap proses adaptasi
Baru bisa menikmati kesenangan
Di akhir masa kebersamaan

Seperti membaca novel
Tebal dan membosankan di tengahnya
Tapi saya diwajibkan membacanya
Apalagi dengan kejutan-kejutan konyol
Di setiap halaman cerita
Padahal di awal membuka buku ini
Saya sudah optimis bisa menghabiskannya dengan senang
Tapi kenapa saat di bagian intinya
Saya justru ingin menutup bacaan ini
Berharap cepat sampai pada akhir cerita
Dan kini saya berada di dua bab terakhir
Ajaib, saya tidak lagi merasa jenuh membacanya
Sejak saya menemukan konflik dan mencapai klimaksanya
Di sekitar bab ke 5 dari belakang tadi
Saya justru enggan mengetahui akhirnya
Karena saya ingin kisah ini terus berlanjut
Karena sekarang saya benar-benar sedang larut didalamnya
Karena saya baru saja mampu merasakan 'greget' nya
Mau apa lagi, saya tetap saja harus mengakhiri buku ini

Tinggal nanti bagaimana saya akan mengemas kembali
Cerita yang ada di novel itu
Bukan rangkumannya
Melainkan seluruh bagian
Sampai seluk beluk detail terkecil
Yang awalnya saya sepelekan
Karena membosankan
Setelah sekarang saya mengerti maksudnya
Justru saya menggilai cerita di novel tersebut
Dan nyatanya benar, saya bisa mengakhirinya
Bukan hanya dengan senyum, tapi juga haru, dan puas
Tidak menyesal saya membacanya
Semoga saya tidak melupakan ceritanya
Karena tertarik dengan cerita yang baru

Sama halnya saya yang tidak menyesal
Telah melewati hari-hari ini bersama kalian teman
Berharap bisa terus mengenangnya
Terimakasih atas kebersamaan kita selama ini
Terimakasih atas momen-momen kita saat ini
Terimakasih atas hari-hari kita setelah ini
Tapi saya belum mau berfikir tentang perpisahan
Saya belum mau bilang selamat tinggal

Saturday, June 5, 2010

kemanusiaan itu apa

aku terpekur dalam renung
mereka terhanyut dalam keluh
mencoba merasakan rasanya jadi mereka
tiada seorang yang mencoba merasakanku
semua sibuk dengan masalahnya masing-masing
dan problematikaku bukan sesuatu yang berarti
seakan mereka emas
dan aku hanya sampah
saat air mata mereka bercucuran deras
mereka bilang itu luapan masalah yang berat dipikul
sedangkan air mataku yang menetes
adalah tanda kecengengan dan ketidakdewasaan
katanya beban mereka adalah hasil kedzaliman orang lain
tidak sama dengan sakit hatiku yang jadi tanggunganku
kalian mengaharap dimengerti sepenuh hati
bahkan kalian hanya memandangku sebelah mata
berbusa mulut itu mencacat dan mencerca aku
padahal hatiku penuh makian tertahan bagi kalian
bersusah payah aku menutupi amarahku
sesulit itukah kalian memilah kata-kata untukku
bukankah jika kita harus menanam kebaikan
untuk menuai kebajikan
oh...kulihat berbeda adanya
kalian yang menuntut keadilan, tanpa menanam benih baik
bisa mendapat pandangan terhormat bagi diri kalian sendiri
tak kaulihatkah perasaan orang-orang yang tersakiti
justru dera yang semakin banyak diterimanya
setelah marah, kalian tertawa
setelah patuh, aku tersungkur
lalu, bagaimana aku menuntut?
toh harapanku terbawa angin disekililingmu
yang mendengarkanku sambil lalu
impas bukan?adil bukan?
hanya pertanyaan retoris ini yang terucap

makhluk itu bernama...

Oh Good... kekonyolan apa lagi ini. kenapa jadi ada makhluk lain yang bikin perkampungan di rumahku. diulangi RUMAHKU. perasaan statusya udah HM alias hak milik, tapi kenapa masih ada aja yg seenak jidatnya bikin reuni disini. mending cuma numpang tinggal. lah, yang ini ikut nyiksa yg punya rumah. udah kecil, kadang nggak keliatan, suka keroyokan lagi. mut, semut. rese' amat si lo mut! masi bingung juga sampe skrg mereka tuh asalnya darimana deh? makanan ditinggal sebentar doang di meja, ujug-ujug udah dikerubungin sebatalyon. minuman manis dianggurin bentar di nakhas, tau-tau uda dijadiin kolam renang. kerjadian paling parah itu, waktu aku ngambil baju dari lemari pakaian. langsung pakee, nggak lama badan berasa merinding. dan aaaaaaaaaaaaaaaaaawwwwww.... sialaaaaan!aku digigitin semut segaban
refleks kubuka lagi baju yang tadi. and what i see??? semut-semut itu nangkring dengan indahnya di baju itu. uda keliatan kayak motif kaen aja, cuma yang ini bisa bergerak
shit! aku mikir 'jangan-jangan lemari baju gue...'. ouch damn! ternyata emang dinding dalem lemari baju uda banyak semut. aku cari penyebab apa yg bkin tu semut ngerubung di sono
tapi nggak ada apa-apa yang bisa ngundang semut sih. so why? tauk deh...yang penting sejak itu keluargaku mengibarkan bendera perang sama mereka. mulai dari nabur kapur semut dimana-mana. gambar pake kapur barus di tembok-tembok juga, lucu juga sekarang liat tembok kamarku ada banyak motif-motif konyol, yang digambar ngikutin trayek nya si semut. dan kita juga jadi makin rajin beberes. sambil nyemprotin obat semut (baca : obat nyamuk buat bunuh semut) . bodo amat, klepek-klepek deh situ lo mut. pokoknya kami tidak akan berhenti sebelum mereka hengkang dari rumah kami. heran, mereka dateng darimana sih? gantian gue ancurin sini rumah lo mut!week...