Tuesday, September 14, 2010

aku tunjukin ke kamu

kamu bilang aku harus sabar kalau mau tahan sama kamu.oke aku kasih kesabaranku. serius, aku tahu kok km model orang kayak gimana.tp km gatau kan aku kyk gmn, km blm pernah liat kegigihanku kan.kalau aku perlu jadi orang ambisius buat buktiin ke kamu, aku bisa kok.aku bakal tunjukin kesabaranku, aku ga bakal mundur sebelum km bener-bener ngerti gimana caranya memperlakukan orang dengan hati.kita liat aja siapa yg akan bosen duluan, dan siapa yg akan mundur duluan. aku sih berharapnya ga ada yang mundur. tapi kalau km emg ngerasa kalah nantinya, dan ga kuat lagi, ya monggo mundur. aku udah siap. inysaallah, aku punya kesabaran yg cukup buat berhadapan sm org smcm km. kamu mau aku ngalah? fine. gapapa, aku bisa ngalah. walaupun aku tau kamu ga bakal pernah siap, seenggaknya dalam waktu dekat ini. aku bisa profesional.km mau ga ada yg tau? oke aku bikin ga ada yg tau. aku udah biasa ko dikorbanin demi egoisme orang lain.apalagi buat kamu aku bisa kok.insyaallah aku bisa.aku ikutin permainanmu.sampai kamu bener-bener sadar aku bisa berkorban demi kamu, karena aku sayang kamu.

aku nulis ini tanpa emosi kok. bukan karena ngambek atau apapun. menggebu-gebu mungkin iya. tapi bukan karena marah. cuma karena aku butuh sesuatu untuk cerita. aku sadar aku yang mulai semua ini duluan, aku yg bikin keadaan jadi gini duluan, makanya aku tau diri untuk ngasih conto duluan tentang apa yg aku bilang pengorbanan.

Sunday, September 12, 2010

17th

tujuh belas
i really feel blessed because of my 17th.

"kalau bukan karena Allah yang ngasih kesabaran yang sangat panjang, dan mungkin jauh lebih panjang dari temen-temen sebayaku. kalau bukan karena Allah yang bermurah hati ngasih aku ketegaran yang jauh lebih besar daripada orang lain. mungkin aku ga bakal merayakan ulang tahunku sampai pda angka tujuh belas"

kebanyakan orang berharap ada kado spesial dari kedua orang tua tentunya. apalagi yg cewek. 17 kan tanda awal kedewasaan. wajarlah kalau kita berharap dapet kado. cuma mungkin setiap orang mengharap sesuatu dalam bentuk yang berbeda-beda. yang sama paling KTP, SIM, atau buat orang yang senasib kayak aku mungkin mengharap ijin naek kendaraan dan mbawa kendaraan ke jalan besar. tapi untuk yang lebih spesifik, kalau yang lain berharap sesuatu itu adalah benda nyata, kalau aku mengharapkan sesuatu yg berbeda. abstrak, tapi buat aku ini berpengaruh besar. sesuatu yang udah sangat lama aku harapkan. tapi ga pernah bisa buat aku bilang ke mereka "RIRIS pengen ini!". ga tega rasanya...

aku masih penasaran di umur berapa nantinya aku bisa bilang. bisa menyelamatkan apa aja yg mungkin aku selamatkan. bisa jadi lebih dewasa dalam bertindak, bukan di depan orang banyak tapi di depan beliau berdua. bisa menentukan mana yang bisa aku selesaikan sendiri mana yang harus aku bagi dengan orang lain. bisa melindungi dua wanita yg plg dekat (seharusnya) dengan aku. walaupun untuk saat ini mereka terasa sangat jauh dari aku. aku benar-benar merasa ga ada lagi yang harus aku perjuangkan, karena ga ada lagi yang memperjuangkan aku. aku berharap itu cuma untuk saat ini. tragisnya, itu terjadi justru di umur 17 tahun ku. saat dimana aku seharusnya sudah lebih dewasa. bukan lagi waktu mempelajari, tapi wakti mengatasi.

"well, i never think that i had a suck big problems like this. for me it's just like an ordinary thing. habit maybe. i feel it's just like a dejavu. yang terus-terusan terulang, dan setiap hari sepertinya bakalan ada. jadi untuk apa aku berharap ga akan terjadi apa-apa hari ini."

17 tahun.
apa yg istimewa, aku merasa lebaran jauh lebih istimewa. karena nyatanya ulang tahun malah nambah masalah baru. aku bener-bener ga tau. akunya yang emal sial apa aku yang mbawa sial.hmpfh...

"kalau ada satu harapan. kalau aku dikasih kesempatan, untuk sekedar berharap aja. bahkan kalau kesempatan itu cuma buat hari ini aku cuma berharap i can taste how the normal life is..."