Friday, July 9, 2010

tolong biarkan saya sendiri

tenangkanlah aku yang resah
dalam lembab sejuk pangkuan tanah
redamkan perlahan semua bara di hati
berharap semua perih perlahan menghilang
sebelum sempat ku mengerjap
lalu apa lagi yang dipaksakan dalam penat
jika tak jua mampu meraih langit luas
memang terlalu tinggi untuk menjangkaunya
mengapa tidak mencoba membumi perlahan
sebelum berdebum menimpa rumput kering
hanya akan lebih melukai dan semakin menusuk
mengoyak hamparan mimpi yang terlanjur indah
telah terbayang birunya tersentuh tangan harap
namun tiba-tiba menghilang, musnah
begitu saja, sebelum sempat diri merelakan
sesaat kupejamkan mata dalam remang dunia
coba elakkan semua galau yang menghimpit
lapangkan dada dari ganjalan benci
ikhlaskan apa saja bentuk perasaan
keringkan isak tangis kekecewaan
tak cukup sekejap memang untuk terbiasa
tapi saat ku tlah mampu melampaui pesakitan
hawa damai mulai menyergap menentramkan
buka mata hati mata batin dan mata kepala
jernihkan pikiran keruh usut perasaan kusut
yakinkan pribadi sendiri yang ragu
demi menopang diri tegak melawan angkara
lepaskan keresahan yang itu-itu saja
tatap akhir bahagia di setiap pupusnya impian
rebahkan galau tetaplah berdiri
percayakan bahwa semua kebaikan
pun akan berujung baik pada akhirnya

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.